Jakarta – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyambangi Pasar Matraman Kebon Kosong, Jakarta Timur sambil membagikan nasi boks kepada pedagang, Kamis (14/10) siang.
Berbaju batik biru, Anies didampingi Wali Kota Jakarta Timur, Muhammad Anwar berjalan kaki menyusuri selasar di pasar tradisional ini. Sembari berdialog ringan dengan sapaan hangat, Gubernur Anies memberikan paket nasi boks.
“Terima kasih Pak Anies,” ucap seorang ibu berkerudung biru yang menempati salah satu lapak di pasar itu, saat menerima nasi boks dari Gubernur Anies, dilansir beritajakarta.id.
Sebelum membagikan paket nasi boks kepada warga dan pedagang, gubernur dan rombongan mendatangi Warteg Family milik Takuri Abdul Komeng di Jl Penggalang RT 09/01 Palmeriam, yang berjarak sekitar 20 meter dari pasar. Dari warteg inilah paket nasi boks dibuat dan dibagikan ke warga dan pedagang.
Paket nasi boks yang dibagikan Anies kepada warga dan pedagang pasar ini merupakan realisasi program Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) Pangan yang digulirkan Pemprov DKI dengan Pancoran Soccer Fild, Yayasan Turun Tangan dan Koperasi/Komunitas Warung Nusantara.
“Melalui program KSBB Pangan, kita bahu-membahu dengan harapan kolaborasi ini dapat meningkatkan perekonomian warteg di Provinsi DKI Jakarta,” ucap Anies.
Chairman Pancoran Soccer Fild, Gede Widiade mengungkapkan, kegiatan ini berlangsung selama enam hari dan rencananya akan berakhir pada Jumat (15/10) besok.
“Semoga apa yang kami lakukan dapat diterima dengan baik oleh Pemprov DKI dan dapat diterima dengan baik oleh koperasi Warung Nusantara, asosiasi dari warteg Nusantara. Kami juga terima kasih kepada pihak lain yang telah membantu kolaborasi ini peduli terhadap warung tegal dan masyarakat warga di sekitar warung tegal dapat menerima dengan baik,” papar Gede.
Takuri Abdul Komeng, pemilik Warteg Family mengaku, program KSBB Pangan ini membantu mendongkrak omset penjualan di warungnya, dampak dari pandemi COVID-19.
Menurutnya, usahanya yang dirintis sejak tahun 2011 lalu, sempat goyang diterpa badai pandemi COVID 19. Omset penjualan menurun drastis hingga 50 persen saat pandemi.
“Progam KSBB Pangan ini karena sangat membantu mendongkrak roda perekonomian usaha warteg . Kami juga bisa saling berbagi dengan masyarakat tidak mampu di lingkungan sekitar,” pungkas Takuri. (*/cr1)